Di secarik
kertas ini, aku hanya ingin menyampaikan terimakasih, untuk kamu pria berkemeja
putih..
yang pernah menggoreskan tinta penuh warna di selembar gurat kisahku..
yang pernah mengajari
ku tentang proses merakit sebuah angan..
yang peluknya mampu
mengalahkan jutaan emosi tanpa alasan..
dan yang jemarinya mungkin akan ku lepaskan secara perlahan..
Aku belajar menuliskan pelangi, setelah scenario tuhan mulai beranjak pergi..
janjiku kepada tuhan, agar menyudahi perasaanku tanpa air mata, tanpa pula kata kata..
Mungkin seperti layaknya jangka, Aku mengitarimu
dalam doa dan rindu sebagai pusatnya..
Semoga setelah aku, ada beberapa lain nya
yang bisa kamu bahu..
lalu pilunya dapat mengalahkan luka ku..
Wahai kamu pria berkemeja putih,
sampai bertemu di lain waktu, yang tidak bisa aku tentukan.. di penghujung doa
dan segala pengharapan yang selalu aku panjatkan.
serta di sehelai kisah baru yang
mungkin akan tuhan tuliskan..