Friday, November 14, 2014

KETIKA AKU BERETMU RINDU

Cara yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya, tentang dia yang datang untuk menggantikan malam dengan pagi . tentang ribuan detik yang menawarkan cerita dengan sebuah janji, tentang degup jantung yang menjadi arti dari sebuah melodi, dan tentang memory yang mulai pulih kembali..



Selepas kehadirannya, aku selalu bertemu dengan rindu, ia menanyakan, “bagaimana kabar tentang hatimu”? lalu ku jawab. “hati ku kini dinina bobokan dalam mati suri”.

Wahai kamu lelaki berkemeja putih, ketahuilah bahwa aku menyimpan sepercik bungkam pada goresan ragu. Aku yang membiaskan sebersit tawa di kedua pelupuk mata. Dan aku pula yang akan menggoreskan pena di selembar daun senja.


Tuhan, aku tak pernah sesemangat ini untuk menemukan jalan pulang, karena pulang kini menjadi makna baru untuk rindu bertemu pemiliknya, Sebuah rumah yang menempati separuh renta dari otakku, sebuah tempat yang menawarkan bau gerimis di sepenggal waktu ku.



Kini aku menemukan tangan yang bisa selalu aku genggam dalam gelap. Sepasang mata yang merekam langkah untuk melihat ke setiap sudut arah, sandaran bahu yang mempersilahkankan aku untuk bisa selalu mengadu, dan kedua pelupuk yang membawa ku kedalam hangatnya sebuah peluk...




by : Ayunda Larassati