Sampai
hari ini kamu masih berada dalam siluet ku, masih jelas rona matamu tergambar
dalam ingatanku. Bagaimana cara kamu berbicara, cara kamu tersenyum, cara kamu
bercanda atau ketika kamu bilang aku tidak suka.
Aku adalah orang yang selalu memantau goresan di
pelupuk nadimu, aku juga orang yang ingin mengenal masa lalumu, Aku adalah
melodi yang kau ciptakan untuk mengatakan kalau semua akan baik baik saja.
Melodi yang akan menyentuhmu dengan hangat, sampai kamu terlelap dan akan terus
mengingat
Semua
pernah merampas nafsuku sepersekian detik . waktu panjang yang tak kan pernah
kembali, memori kecil yang enggan untuk diingat lagi, adanya aku atau kamu yang
kini berbeda dan beberapa percakapan hangat yang telah tiada.
Suatu hari aku pernah terbang melayang, berlari
mengejar dan mundur seketika. Hatiku dulu pernah jatuh dan pecah, pernah ku
rakit, berangsur pulih dan utuh kembali. Degupku seringkali mendengar detakmu,
mereka berbicara dalam sebuah bahasa yang tak dimengerti oleh otak ku. Rinduku
pernah mengusap air matamu, memeluk siluet kosong yang ada di se-peribuan
detikmu, membuat ku jatuh dan terpisah jauh darimu
Entah
salam apa yang harus ku titipkan kepada tuhan untuk menyampaikan surat kecil
untuk hatimu. entah rasa apa, rasa terimakasih apa
yang akan aku ucapkan karna pernah mengenal sesosok kamu. kini waktu yang harus
membawaku jauh untuk melangkah pergi, dengan setitik rindu yang mungkin akan
membawaku untuk mengenangmu kembali.